Di ujung mimpi Nikita tersentak kaget, amplop
berwarna merah jambu terselip rapi dibawah laci tempat duduknya. Dengan sedikit
hati-hati, ia mengambilnya. Seraya memperhatikan dari mana asal pengirim si
empu-nya surat. Nikita mengernyitkan dahinya, apa gak salah liat nih Nihil nama
pengirim...weleh-weleh! Pikirnya
kemudian.
Buat
Sesosok Bidadari yang menghiasi setiap relung hatiku, Nikita Rizky
Sedikit tersenyum aneh, gadis manis yang mempunyai
dua lesung pipit di pipi putihnya itu, membaca tulisan yang di ukir indah oleh
seseorang. Pagi yang membuat perasaannya aneh, bukannya kenapa-kenapa. Tapi
ini, pasti lelucon yang gila “dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ataupun kutuan. Dia pun manyun sesaat.
Sengaja, dia datang sedikit awal pagi ini karena kebetulan dia piket hari ini.
Sekolahnya masih berhawa dingin, sepi dari penghuni sekolah. Sambil mengamati
sekitarnya, ia pun memberanikan diri membuka surat merah jambu itu.
Nikita
Aku ingin
mencintaimu seperti matahari yang tak pernah ingkar bersinar dipagi hari
Aku ingin
mencintaimu seperti bintang yang menjadikan malam mu indah
Gadis manis itu mengetuk-ngetuk giginya sedikit
aneh, dimasukkannya kembali surat berwarna merah jambu itu “kayak gak ada
kerjaan aja, ini pasti kerjaannya Egi, Dasar cowok gak tau malu“katanya
mencak-mencak didalam hati.
Egi adalah mantan pacarnya setahun yang lalu, mereka
putus karena Egi diam-diam menyakiti hati Nikita dengan menduakan cintanya.
Kini setelah 3 bulan berlalu, cowok berparas putih dan sipit itu mulai
mengejar-ngejar pacar yang telah
dikhianatinya tersebut. Katanya, dia menyesal karena dia baru sadar kalau cinta
sejatinya itu sebenarnya adalah Nikita. Janji pun mulai berbusa-busa dari
telepon basa-basi setiap hari, sampai sikapnya yang super perhatian dengan
gadis berlesung pipit itu.
Digumpal-gumpalnya dengan kesal, amplop yang berisi
surat merah jambu itu.
Mulutnya mulai komat-kamit tidak karuan, menyebut
kata-kata aneh sambil terus meremas-remas surat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar