Suasana malam yang Nita tidak suka selalu terasa lama. Apalagi
disaat ia susah untuk memejamkan matanya. Sudah jelas apa yang sedang
ia rasakan sekarang. Ketika semua terasa bete’, ditambah tak ada lagi
suara merdu “Tenenett... “ dari Hp qwerty miliknya. Jari-jari tangannya
sudah lama tak loncat kesana kemari, rasanya kangen banget sama
kecepatan jari jempol yang tak ada hentinya loncat M loncat G loncat R
loncat N loncat P loncat B loncat F. Haha...
Yah sudahlah... semua udah lupa dengan ku” batinnya dalam hati.
“Siapa
yang mau smsan dengan ku? Aku bete nah...” Saat itu juga Nita mengirim
Pesan singkat yang tertuju untuk banyak manusia. Ada Michael, Bram,
Ari, Tya, Ning, Nadia, dan Nada.
Aku... aku..., bete’ kenapa say?” jawab Nada. Seperti biasa, memang Nada lah rekor teman yang tercepat membalas sms Nita.
“Tau nih nad, sahabat ku udah lupa sama aku. Boro-boro sms, nyapa aja kagak..” Balas Nita.
“Patient dong, bulan Puasa nih! Masak marah-marah sama sahabat
sendiri. Udah deh, mending tanyain aja gih, kenapa dia udah jarang
nyapa? Gitu kan bagus ta’, gimana?” saran Nada.
“Ah.. Nada,Nada.. ide mu oke juga tuh, tumben Pintar...” sahut Nita.
“Muji apa ngeledek nih! Tumben.. tumben... udah bagus aku kasih saran, eh malah ngeledek.. Pie to mbak yu?”
Bagi Nita sendiri, smsan dengan cowok lebih seru 180o dibanding smsan
dengan cewek. Cewek kelahiran 1 September 1995 ini orangnya jutek,
judes, galak apalagi belum kenal. Maklumlah, daya tarik itu mesti ia
pertahanin. Jarang loh ada gadis yang jutek, judes, tambah-tambah galak.
Yang ada malah sok sok baik, apalagi disaat berpapasan dengan cowok
yang dia taksir. Basi ahh...
“Sorry rulas,
bete kenapa?” kurang lebih 30 menit kemudian Michael, sahabat Nita yang
tadi ia bicarakan bersama Nada baru membalas sms Nita.
“Tau deh napa.. sombong banget nah enggak pernah nyapa? Udah lupa ya?” jawab Nita dengan versi jutek yang mulai muncul.
“Nggak pernah nyapa? Kamu itu yang udah lupa sama aku?” Michael balik jutekin Nita.
“Kok aku? Dari tadi aku nungguin sms dari kamu tau...”
“Yeee... orang aku mau sms tapi takut ganggu kamu lagi smsan sama
teman baru mu” jawab Michael yang tidak mau kalah galaknya dengan Nita.
Begitulah Michael dan Nita, sahabat yang bermulai dengan rasa cinta
yang tak terwujud dan menjadi sepasang sahabat yang terjalin erat hanya
didalam dunia maya saja. Aneh banget....
“eheh datang bukber nggak?” tanya Michael kepada Nita
“Insya Allah.. kamu?” jawab Nita tumben nyebut nama Allah. #Ups!
“Aku juga Insya Allah, udah lama sih enggak ketemu sama Tya...” jawab Michael.
“Tapi si Tya udah kamu sms atau belum? Jangan-jangan dia belum kamu
sms, aku males nah sms dia. Nih nomernya Tya : 085353xxxxxx” dengan
santainya Nita mengirim Nomer Tya untuk Michael.
Akal-akalan Nita berhasil nggak ya? Kalau Michael bener suka sama Tya,
pasti di sms. Nggak seperti biasanya, taunya Michael spontan sms si
Tya.
Yang lebih bikin perut malam terbahak-bahak maksudnya tertawa
terwahak-wahak adalah sms yang Nita kirim ke Michael itu trus Michael
kirim untuk Tya, dikirim balik tuh sama Tya ke Nita. Ho.Ho.
Tak
terasa Malam berubah menjadi semakin indah, dan Nita terhanyut oleh
nguapan mulut yang tak bisa ditahannya lagi. Tertidur dengan pulas,
sampai esok hari....
*****
Gengsi dan Tak percaya,
dua rasa yang mengawali komunikasi Maya antara Tya dan Michael.
Baguslah Michael terjebak dalam perangkap Nita. Nggak tau apa aja yang
jadi bahan pembicaraan mereka berdua. Disaat itu pula Nita merasa bahwa
sekarang ia dicuekin oleh sahabatnya sendiri. Nggak cuman sakit, tapi
juga rasa jeolous yang besar menemani kesepian dimalam ini. Yah, malam
memang sepi. Tapi enggak seperti biasanya, dulu Hp bunyi mulu’. Nah,
nih rasanya malam semakin tambah enggak bahagia.
“Sahabat... sahabat... Disaat desak dan semua terasa hampa. Baru
tersadar kamu sangat berarti. Di setiap detik nafas ku, nggak ada celah
untuk lepas memikirkan kamu. Yang aku khawatirin cuman 1. Kamu nggak
sadar lagi aku masih menganggapmu sahabat, karena sampai kapan pun
sahabat tetap sahabat. Nggak ada rasa lain yang aku persilahkan menodai
persahabatan kita. Aku pengen nyadarin dan ingatin kamu. Kalau aku
PERNAH jadi SAHABAT mu. I just your Friendship...” sangking Nita bete’,
mendingan dia tumpahkan semua unek-unek kepalanya didalam diary Winnie
The Pooh miliknya, dan membiarkan pena mewakili seluruh kejadian yang
dia alami.
“Michael, apa yang harus aku
lakuin supaya kamu sadar, aku pengen perhatian yang dulu setiap saat
selalu kamu tanya, ini itu dan apapun itu. Aku kangen itu.” Hati Nita
sedikit ikut merasakan lebih dalam, sampai telapak tangannya pun terasa
merinding.
Begitu berartinya seorang sahabat....
Mengapa baru sekarang? Kemaren-kemaren Nita hanya biasa-biasa saja
jalanin semuanya, tanpa memikirkan betapa kehilangan sahabat itu begitu
sakit. Siapa lagi nih yang mau nemenin Nita dimalam sepi,sunyi kayak
gini.
Seketika Nita teringat ketika Michael setia
menemani dirinya, sengantuk apapun Michael. Tapi Michael tetap komitmen
bakal nemenin Nita sambil smsan dengannya sampai ia pun tertidur.
Ternyata selama ini ketika Nita menceritakan apa yang sedang Nita
rasakan, Ia sedang asyik smsan dengan Bram lah, Ari, dan siapapun itu.
Hanya punya tujuan satu. Ia pikir, Michael bakal cemburu pada dirinya.
Pengorbanan seorang sahabat sangat besar, sampai Nita pun tak bisa
menceritakannya satu per satu kebaikan-kebaikan Michael.
Lebaran
Idul Fitri kali ini, OSIS di SMAKBO mengadakan Acara “Surat Rahasia”,
Surat Rahasia ini gampang kok untuk mengikutinya. Tinggal buat surat
dengan ucapan maaf atau Selamat Lebaran, tulis untuk siapa, diperindah.
Yang terakhir jangan lupa dimasukkan kedalam _Kotak Surat Rahasia_
easy.... Dan surat ini akan diantarkan langsung oleh Ketua OSIS, dibantu
bawahan-bawahannya ke rumah yang tertuju disurat itu.
Nita, tak
begitu tertarik. Ia tak suka cara sembunyi-sembunyi untuk menyampaikan
maaf di Idul Fitri kali ini. Banyak buku yang Nita baca, mengadakan
Acara seperti ini biasanya Identik di Hari Valentine saja. Huft!!
Gimana sih Ketua OSIS. Makanya Nita hanya mengirimkan satu surat yang
tertuju langsung untuk siapa lagi kalau bukan sahabatnya Michael.
“Michael,
sorry ya selama ini aku sering ngerepotin kamu. Tidur mu jadi
berkurang cuman gara-gara nemanin aku yang nggak bisa tidur. Aku minta
maaf sama kamu. Banyak deh kesalahan-kesalahan ku selama ini. Tapi
anehnya kenapa kamu nggak pernah marahin aku kel? Padahalkan aku sering
omelin kamu kalau jarang nyapa aku! Aku juga minta maaf atas segala
khilaf dan prasangka yang nggak baik tentang kamu. Pokoknya maaf deh,
dan ingat kel, Tolong jangan PERNAH lupa kalau aku PERNAH jadi SAHABAT
mu.
_Pembuat Onar_”
Siang itu juga Nita
langsung memasukkan Surat yang terbungkus dalam Amplop cantik berwarna
coklat kedalam kotak Surat Rahasia yang tepat berada dipintu masuk
kelas IX. Nita tahu bahwa siang-siang terik seperti ini jarang anak
Remaja mau keluar rumah, apalagi yang cewek. Saat memasukkan Surat
itu, ia sangat berhati-hati. Takut ada yang melihatnya. Maklum Nita itu
Tipe cewek yang suka nutup-nutupin kemauannya. Nggak baik sih!
*****
Nita..!!
nggak ada yang aku tutupin dari kamu, bahkan ada sesuatu yang mau aku
kasih tau sama kamu. Pokoknya menghebohkan!” Balesan Tya baru sampai
sekitar 20 menit ketika Nita ingin mengeringkan rambut basahnya.
“Mau ngasih tau apaan? Tapi kalau about si Michael nggak bakal aku Heboh tya...” jawab Nita mempertegas tulisan manja dari Tya.
“Kita bisa ketemu kan Sore ini di Taman depan rumah mu?” tanya Tya dengan harap.
“Insya
Allah.... Habis dari Masjid aku langsung kesitu, pokoknya kalau kamu
enggak ada. Aku langsung pulang.” Jawab Nita dengan galak, dia enggak
suka dengan kebiasaan Tya yang enggak disiplin tepat waktu.
“siiip...
gampang itu! Aku tunggu” dengan senang Tya cepat-cepat membalas sms
Nita dan langsung menuju kamar mandi bergegas untuk mandi.
Azan
berkumandang dari Masjid yang bersebelahan langsung dengan Rumah Nita.
Seperti biasa, jam segini Nita udah cantik, udah mandi, ahahahaha...
kalau enggak kayak gini, bisa-bisa Nita dapat ceramah deh dari mamanya.
“Aku menuju Taman, kamu dimana?” kiriman dari Nita.
“Aku di kursi nomer 1 dekat Air Mancur. Jawab Tya.
Salut deh sama Tya, enggak biasanya dia bisa tepat waktu kayak gini.Seberapa pentingnya sih yang mau Tya bicarain sama dirinya.
“Ooy..
ngelamun aja! Mikirin Michael ya?” sentak Nita sambil memukul meja
tempat Tya mengadahkan kedua tangan sambil menjanggal dipipi kanan dan
kiri.
“Michael.. Michael.. Hah mampus!” Tya nggak
sadar apa yang dia ucapin tadi, sambil menutup mulut dengan harap Nita
tak mendengar latahannya tadi. “duduk nit..”
“Apa yang kamu mau bicarain?” tanya Nita langsung To The Point.
“Santai
dong nit, gini.Tapi kamu jangan marah ya! Kemaren enggak sengaja aku
lihat kamu masukin surat beramplop coklat kedalam Kotak Surat Rahasia
itu. Cewek macam kamu bisa juga ya ikutan beginian, aku maklumin deh
cuman satu surat yang kamu masukin. Dan udah deh kamu nggak usah bohong
sama perasaan mu sendiri? Sampai kapan kamu terus nutupin semua kayak
gini?” Tanya Tya sambil mencoba melemahkan Nita.
“Maksud kamu apa tya? Kamu kira itu surat untuk Michael?” tanya Nita yang tak mau dilemahkan oleh Tya.
“Nit,
aku yang disuruh Ketua OSIS untuk ngasih surat itu ke orangnya. Oh iya
ini aku juga bawa 4 surat Rahasia untuk mu! Kenapa kamu enggak bilang
aja sih sama Michael tentang taste yang udah pasti kayak gitu.” sentak
Tya.
“Jadi maksud kamu aku suka sama Michael? Aku dan Michael hanya sahabat, nggak lebih!” tegas Nita.
“Perasaan semacam ini wajar kok You just fight for it” jawab Tya.
“Udah
deh Tya, ngapain sih ngurusin aku dan Michael. Oh apa kamu udah
ngerasa begitu dekat dengan Michael? Sampai-sampai kamu bilang kayak
tadi ke aku! Eh PACARAN tuh HARAM.” Lagi lagi Nita menyentak Tya.
“Aku tahu Pacaran itu Haram tapi...” dengan sengaja Nita memotong pembicaraan Tya.
“If
you know! Kenapa masih nyuruh aku PACARAN! Kalau tau ya.. dilakuin.
Jangan cuman sekedar pengetahuan aja dong Tya! Udah aku capek.
Seharusnya
aku emang enggak perlu datang buat dengerin semua ocehan mu ini.
Makasih.” Berdiri dan pergi dari tempat duduk Nomer 1 itu.
Nita
langsung cepat meninggalkan Meja Nomer 1 yang ia tempati tadi bersama
Tya. Dia nggak mikirin apa yang Tya lakuin sekarang setelah disentak
dengan keras oleh Nita. Bulan Puasa yang Suci jadi ternodai hanya
karena ajakan-ajakan perosot yang Tya beberkan ke Nita. Nita memang
bukan cewek yang memikirkan semuanya dengan lama dan matang. Ia
cenderung dengan tergesa-gesa. Tapi kali ini, ia tak bepikir lagi apa
yang dia lakuin tadi salah atau benar.
***
“Aku udah
terima surat amplop unik dari kamu nit, bagus! Maaf mu aku terima
haha..” tumbenan sekarang Michael sms Nita duluan, nggak salah lagi
karena sms Michael nggak dibalas oleh Tya.
“Ha’ah...
eh kasih tau tuh sama Manusia yang kamu suka dari jaman jahiliyah
purba sampai jaman Jahiliyah modern nih! Ngapain sih mesti maksa aku
buat ngungkapin apa yang aku rasain! Bulan Ramadhan jangan buat yang
enggak-enggak ya! Dan sampein salam Penganjur Tobat dari aku untuk Tya.
Makasih!” jawab Nita.
“Orang yang aku suka kan
kamu? Mesti ngasih tau ke kamu ya...” Michael menjawab dengan lelucan
khas dirinya, karena ia tau Nita lagi emosi besar. Dan Michael mencoba
meredamkan itu pelan-pelan.
“sejak kapan kamu suka aku? Oh itu
dulu! Enggak jujur juga saya tau kamu suka Tya, kel. Bulan puasa jangan
bohong-bohong. Udah mending Kasih tau gih sana sama Tya!” sentak Nita.
“Suka
sebagai sahabat,Nit. Kata mu, kamu nggak bakal izinin rasa lain
merusak persahabatan kita. Yah emang aku suka sama kamu SEBAGAI SAHABAT”
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar