nrsthepooh.blogspot.com


nrsthepooh.blogspot.com

Minggu, 29 Juni 2014

terima kasih pernah menjadi bagian dalam cerita hidupku.

               Hai, namaku Riani. Aku ingin bercerita tentang sebukitapertemuan & perpisahan antara aku dan dia.Aku kenal dengan seorang perempun cantik, putih, berbehel. P dia adik kelasku ketika aku duduk di kelas 9c. Namanya Syaina, dia kelas 8f. Kita bersekolah di tempat yang sama, di SMP4 Bogor. Dahulu lagi jaman-jamannya media sosial facebook, nah dari sinilah awal mula aku dan Syaina berkenalan. Hingga pada akhirnya aku menganggap dia sudah seperti saudaraku sendiri.
                Suatu hari, Syaina mencurahkan isi hatinya tentang seorang lelaki yang mendekatinya. Lelaki itu sengkatan denganku. Syaina menyebutkan nama dan kelasnya lelaki itu. Tapi aku tak mengetahuinya. Beri aku petunjuk Sya untuk mengetahui orangnya,ujarku. Syania pun memberi Nama facebook si lelaki itu agar aku bisa mengetahuinya lewat foto.
                Pada suatu ketika, kelasku ada jadwal olahraga di lapang. Syania yang ketika itu sedang memandang ke lapang dari atas depan kelasnya sambil melambaikan tangan kearahku, sambil berkata Cek handphone! Aku pun langsung mengeceknya. Kak, dia lagi olahraga juga dilapang. Tuh yang pake jaket merah,yang lagi main voli berdua deket ring basket. Isi smsnya begitu. Pandanganku langsung mengarah ke ring basket tersebut. Aku tak cukup jelas melihatnya, akupun langsung membuka facebook untuk membandingkan dengan fotonya. Sipit, putih, rambutnya berponi, iyaaa! Itu dia. Aku melihatnya!  Oh ternyata itu yang namanya Farel, gumamku. Aku udah tau Sya, si Farel itu. Memang kelihatannya pemalu gitu ya, seperti apa yang kamu ceritain, sms yang ditujukan untuk Syaina.
               Aku dan Farel semakin dekat, dari awal komentar di facebook, chattingan, like, dan sampai akhirnya kita tukeran nomor handphone. Tapi dapet cerita dari Syaina, aku mulai penasaran sama Farel dan mulai ilfeel juga sama tingkah lakunya. Huft. Aku sempat bertengkar sama Farel gara-gara dia udah menyinggung perasaannya Syaina. Aku debat sama dia, dan akhirnya pun dia yang mengalah dan mengaku salah. Udah kayak anjing dan kucing ajalah kalau aku udah berantem sama dia. Hari demi hari kita semakin dekat, aku punya pacar begitupun dia. Tapi entah kenapa aku dan dia merasakan sebuah rasa nyaman dalam hubungan kita. Tapi kita enggan untuk memutuskan suatu hubungan diantara kita. Hingga suatu ketika, dia putus dengan pacarnya. Yang aku tau sih dari ceritanya dia, pacarnya itu udah kayak ****** ibtinya dia kecewa dan memutuskan untuk mengakhirinya. Tak lama kemudian, akupun mengalami hubungan yang sama dengan pacar. Aku yang mengakhirinya. Dia yang tidak selalu ada saat aku butuh seperti sosok Farel.
               Hari demi hari kita jalani waktu bersama. Istilahnya kita tuh TTMan. Dan akhirnya pun kita kembali satu sekolah di SMA3 Bogor. Pas MOPD Farel lumayan banyak membantuku, memberi tahu apa aja yang harus dibawa untuk MOPD. Aku di kelas X7 dan dia di kelas X10. Dia sungguh baik, aku menyukainya. Kalau bertemu hanya saling sapa senyum dan dia selalu menitupi wajahnya pake jaket atau kalau ngga, nutupin wajahnya pake kedua tangannya. Ya aku harus memakluminya, dia pemalu. MOPD berakhir.. dan ternyata kita memilih ekskul yang sama, iya ICT DELPHI62. Aku tau dia memang mempunyai bakat dibidang komputerisasi. Alasanku ikut ekskul ini bukan semata-mata ada dia. Tapi semenjak SMP, Asri, Koswara, dan Rizka memang sudah berencana untuk mengikuti ekskul ICT.
               Hari pengukuhan pun tiba, aku mencari sosok Farel disekitar sekolah dan dia tak menampakkan batang hidungnya yang mancung itu. Lalu akupun menhubunginya. Rel dimana? Jadikan ikut pengukuhan? Aku udah disekolah nih. Farel pun membalas... maaf Ri, aku gak jadi ikut kayaknya. Aku gak enak badan. Ada rasa kecewa ketika aku membaca balasan sms darinya. Huft apa boleh buat,sosok yang aku harapkan ternyata tidak akan hadir.
               Acara buka bersama bareng anggota ICT nih di aula. Bulan agustus seingatku, semenjakdari sini kita semakin udah kayak yang orang pacaran. Kalau dia udah bubar sekolah dia ijin pamit pulang duluan. Semakin hari rasa takut kehilangan pun muncul. Ah ya Tuhan.. aa apa dengan perasaanku ini.
               Singkat cerita nih ya.. farel mengajakku pergi ke Sebuah taman bersama Risma dan juga kak Fajar yang kebetulan mereka lagi pdktan. Hari itu tanggal 16 okt 2011. Farel resmi jadi pacarku. Dia memintaku untuk jadi pacarnya, walau harus menunggu 2jam dia untuk mengatakan "Riani, mau gak jadi pacar aku?" Selama itu. Sampai berkeringat, memgang tanganku sambil setengah berdiri, dia menatapku berusaha mrngatakan pernyataan itu. Aku mengecek ke dahinya dia panas atau gimana. Tapi dia semakin berkeringat mukanya memerah. Aku baru mengerti kalau dia grogi setelah menembak. Hahaha
              Pukul 5sore, handphone Farel berbunyi. Dan ternyata dari papanya, yang menyuruh Farel ke Hypernart segera dan mengajakku. OMG.. baru juga jadian udah harus ketemu orangtuanya dihari jadian kita? Mau tak mau aku harus berani menemuinya walau sebenarnya aku malu. Sangaaaad. Kita ber4 sampai di hyper, dan aku bertemu papi mami dan adiknya. Tetapi Risma dan kak fajar pamit pulang duluan. Aku shalat magrib bareng maminya, stelah beres shalat. Kita makan bersama. Makanku tak habis, aku sudah merasa kenyang. Aku memberi kode ke Farel, aku menginjak kakinya yang kebetulan dia duduk disebelahku. Wajahku yang terlihat tegang membuat papinya tertawa sambil berkata "biasa aja neng,gasuah tegang" fufu maluuuuuu.
               Selesai makan,kita berbincang bincang sejenak. Kemudian mengantarkan ku pulang. Duh betapa bahagiaaaaaaa nya aku saat itu. Hari demi hari kita lewati bareng-bareng entah senang ataupun susah. Kita saling menunggu untuk pulang bareng. Sekalipun dia ada remedial sore,aku tungguin. Hujan-hujanan bareng, panas-panasan bareng. Jalan kaki! Aku suka moment itu. Dia yang dulu masih polos, masih ganteng, masih putih. Beda sama sekarang hehe.
              Tahun bari yeay! Gara-gara ini hubungan kita jadi tak baik. Garagara si pending. Ya mungkin dulu kita masih bocah. Masih egois. Kita gak berhubungan selama satu minggu semenjak pending itu. Handphone ku berbunyi, dia memutuskan ku untuk melupakan semuanya dan menganggap semua tak pernah terjadi. Dan akupun membalasnya... ok :) tanpa fikir panjang smsku terkirim. Daaaaan? Iya kita putus.
              Entah apa yang membuat kita saling bersatu kembali, kitapun mulai merangkai kembali cerita indah kita. 12februari 2012, papinya Farel mengajakku pergi ke daerah puncak. Bersama Farel dan Om daniel. Sodaranya Farel. Peristiwa ini yang takkan pernah aku lupa. Aku diberi coklat oleh papinya karena h-2 valentine wkwk. Dan juga pas di mesjid at-ta'awun ada sebuah peristiwa yang membuatku menangis. Dan papi menghentikkan tangisanku. Bahagia itu sederhana. Aku menyayangi Farel juga keluarganya.
              Hubungan kita semakin harmonis, suatu ketika aku masuk uks. Dia datang menjengukku, dia berusaha menghiburku. Dan kalian tahu? Papinya slalu mengingatkanku ketika aku sakit dan slalu perhatian terhadapku. "Bapak udah gak asa-asa sama Riani" kalimat itu yang terus menghantuiku. "Bapak mau keluar kota, titip Farel ya" semakin berat jika aku memang harus meninggalkannya untuk yang kedua kalinya
              Sekolahku mengadakan acara study tour ke Bali, Lombok, Yogya. Aku dan farel pun memutuskan untuk ikut. Ketika kita daftar, ada Syifa yang menggoda "Ciyee sekalian bulan maduini mah Riani sama Farel hahaha" aku hanya tersipu malu, lalu Farel merangkul dan menayapku sambil berkata "iya dong, kita kan sekalian bulan madu ya yang..." kelemahanku adalah ditatap olehnya. Udah paling luluh lah.. iloveyou. Wkwk
               Farel adalah seseorang yang pencemburu. Aku tak boleh dekat dengan lelaki siapapun. Suatu ketika, aku hanya berkomunikasi dengan kakak kelas, memang yang tadinya aku iseng ingin membuat Farel cemburu. Eh Farel marah beneran,dan kembali tak menghubungiku. Lamaaa sekali. Sabaaaar. Bukankah cinta iu harus saling mnegerti? Iya disini posisi aku sedang mngerti kamu, ini hukuman buat aku karena tlah membuatnya kecewa.
              On the way study tour... udah lama lho ini. Dia masih belum menghubungiku. Kita memang satu Bus di nomor 7. Dia tak duduk disebelahku. Dia datang terlambat, dia duduk sendiri tepat dibelakangku. Aku hanya berani menatapnya, dia juga menatapku. Sampai akhirnya kta duduk berdampingan. Aku lebih suka diperjalanannya pada saat study tour itu sebenarnya. Dia sangat bertanggung jawab. Aku alergi dingin. Dia mencoba membuatku nyaman. Dia memberikanku jaket yang sedang dipakainya. Padahal dia pakai kaos pendek. Suasana malam bbus ac yang serasa di kutub ituuu, membuatku semakin menyayanginya..
              Aku pelor orangnya, kepalaku mengenai kaca bus. Dia langsung meniup bantal buatan kepunyaannya, lalu meletakkannya di kaca yang mengenai kepalaku. Aku sempat terbangun, danmeliriknya. Dia memeluk dirinya sendiri, kedinginan. Akupin tak tega, lalu aku memberikan jaketnya kembali. Sampai dipelabuhan, dia membangunkanku. Sambil berkata "bangun sayang, kamu cantik ya bangun tidurnya" keadaanku yang masih ngantuk belum stabil, dia menggiringiku turun dari bus. Dia termasuk orang yang sabar sama manjanya aku. Kita orangnya gak jijik-an. Kepunyaannya ku kepunyaannya juga. Botol minum, camilan kita barengan. Suatu ketika aku mendapati konsumsi yang  laukpauknya itu ikan. FIX AKU GAK SUKAAAA. Aku gk makan, malah maag ku kembali kambuh. Farel yang selesai makan, mencoba membujukku untuk segera makan. Aku nangis tetap gak mau! Teman-temanku pun ikut turun tangan membujukku makan. Akhirnya Farel menyuapiku tanpa sendok. Sambil menatapku dengan penuh harap agar aku memakannya. Akupun memakannya dengan sangat terpaksa. Aku luluuuuh kembali. Dia mau menyuapiku dengan tangan nya sendiri? OMG..
             Aku lebih suka diperjalananya karena aku bareng-bareng terus sama Farel. Kalau sampai disuatu tempat aku bareng dengan sahabat-sahabatku. Malam tahun baru di Kuta,  Bali. Aku baremg Farel, meskipun kita bed kendaraan dari hotelnya, tapi kita bertemu kembali. Aku tak pernh lepas dari genggamannya Farel saat perjalanan menuju pantai Kuta. Dia menjagaku dari serangan bule-bule edan. Aku hampir terkena kembang api yang dimainkan oleh bule itu, aku hampir keserempet motor garagara bule itu. Sesampainya di Kuta, Farel ijin dan menyerahkanku kepada sahabat-sahabatku. Iya kita gak barengan saat di Kuta, aku mengerti dia juga ingin bersama teman-temannya.
            Selesai pesta kembang api, pergantian tahun pun terjadi. Dia menghampiriku kembali. Kita balik menuju hotel bersama rombongan. Dia menggenggam tanganku sangat erat. Aku berasa sangat di neraka walaupun aku belum tau neraka itu seperti apa. Tapi sungguh ngeri. Membuatku tak ingin kembali ke tempat ini. Ada suatu lokasi yang membuatku dan rombongan sulit untuk melewatinya. Banyaknya orang yang lagi mabuk berjoget ah tak suka! Farel pun menyuruhku "kaki nya naik ke kaki aku sambil joget-joget biar gampang lewatnya" "tapiiii..." "idah cepet, aku gak akan sakit ko" yaudah aku turutin dia. Dan akhirny terlewati juga. Aku lihat kaki dia merah, rupanya kesakitan. Sambil memberi minum "sakit gak? Ntar aku pijitin ya: "gak sakit ko *sambil mengusap kepalaku" jalannya dia agak pincang. Mebuatku merasa semakin bersalah. Pengorbanannya... ah sudahlah. Tak henti hentinya aku luluh dibuatnya. Pagi harinya, aku mengunjungi kamarnya di hotel. Aku memastikan dia sudah membaik atau belum. Dia membuka pintu dan memberikan ekpresi ceria kepadaku. Kejutan! Doa menggunakan baju yang pernah aku belikan untuknya. Sungguh tampan. "Gimana kakinya? Udh mendingan?" "Udah diobatin ko. Udh sarapan belum? Sarapan dulu yuk"
               Singkat cerita, di hotel yang berbeda. Kamarku dan kamarnya Farel sebelahan. Sambil menengok ke kamarku, loncat juga. Padahal lumayan lebar dan tinggi juga tuh hotrl. Dia nanya, ada minuman gak? | ada,mau?  | gak deh gausah... haha. Dia itu memang konyol. Sampai-sampai sahabatku bertanya "apasih yang kamu suka dari Farel? Secara dia kan blablabla" *menceritakan kekurangannya* "justru itu, aku mencintai dia dari kekurangannya. Aku mencintainy dari apa yang tak pernah kalian tahu, kalian lihat, kalian rasakan. Yang kurasakan ini tulus, rasa yang mengalir sebagai mana mestinya. Aku sudah tahu tetek bengeknya, kesehriannya dikelas dari kalian. Keseharian dirumah nya dari orangtuanya. Terima kasih banyak. Ini semakin kuat aku ingin mempertahankan,menyayangi,dan membahagiakannya. Walau suatu hari nanti tidak bersmaku. Aku hanya ingin dia bahagia selalu"...
               Teringat, saat masa-masa study tour ini sedang booming sinet. Love in Paris haha. Sahabatku tak pernah mau terlewat di setiap episodenya. Sampai di bus nya pun menyuruh ke supir untuk menyalakan tv. Aku berencana pergi ke mall Mataram malam itu, bersama 4teman yang lainnya. Kita menjadi sorotan, mungkin karena kita memakai piama ke dalam mall. Haha
Selesai berbelanja, kita kembali lagi ke hotel dengan jalan sesuai patokan yang sudh ditentukan. Ada 2jalan ke kanan dan ke kiri.  Kita memutuskan mengambil jalan yang kanan. Dan fix kita kesasar. Daripada malu bertamya seat dijalan,kita bertanya. Dan ternyata benar kita sehrusnya mengambil jalan yang kanan. Fyi! Sampai juga di hotel waaaa,kembali ke kamar masing-masing.
              Sesampainya dikamar, iza syarah,dini mengajakku untuk kebawah membeli oleh-oleh baju. Tapi aku menolaknya, aku bilang besok saja membeli. Mereka pun pergi, aku ditinggal sendirian di kamar. Aku tiduran di kasur sambil menyalakn tv. Kebetulan malem jum'at acara yang ku tonton saat itu ovj versi horor. Aku bergegas mengecek keadaan sekitar sambil mengunci pintu kamar. Dan tak terasa akupin tertidur pulaaas. Dari cerita yang kudapat, teman sekamarku sudah mencariku ke setiap kamar. Bahkan merepotkan Farel dan sahabatku. Metek turut sibuk mencariku. Hampir 2jam kirang lebih aku tertidur,aku terbangun oleh suara dering telpon dan ternyata itu Farel! Aku menjawabnya "kamu ih buka pintu cepet" "oh iya" aku buka pintu dengan polosnya dan langsung kekasur tidur lagi. Padahal kedengarannya aku lagi dimarahin gitu sama yang udah nyariin. Hahahaha.
              Iza cerita,, Riani tau gak? Yang paling ngekhawatirin kamu gak ada tuh siapa? Pacar kamu Farel. Udah ngecek berap kali lompat dari kmar ke kamar kitu. Kelihatan banget khwtirnya. Ciyee. Aku hanya terdiam, segitunya kah(?) Prepare. Nympe di bus Asri dan Bano marah-marah "udah ah si Riani mah diemin aja ya. Jangan ditemenin. Biarin sendiri. Bikim khawtir aja" hahaha ternyata mereka marah grgr khawtir aku takut diculik. Muahahaha
             Udah 9hari nih.. perjalanan pulang. Tepat tgl 3januari 2013. Kamu mau berubah buat aku? Tanya farel sambil mengulurkan jari kelingkingnya. Iya aku janji rel. Asal kamu juga harus janji, jangan pernah tinggalin aku lagi? Iya aku janji jawabnya. Sambil terenyum menatapku. Seiring perjalanan. Bahkan setiap di perjalanan aku selalu memandangi wajahnya sambil trrsenyum bahagia. Sumpah ini gak bohong. Dan kerap kali Farel memergokiku sambil bertanya "kenapa sih senyum senyum gitu ngelitin akunya. Aku liatin balik ya" dia menggoda aku. Aku hanya terenyum. Membuang pandanganku darinya. Aku mencoba meliriknya kembali, rasa ketakutan kehilangan utu kembali hadir. Farel kembali bertanya "kenapa kamu teh sayang" *genggam tangan* hahah. "Gpp, aku hanya tak tau berapa lama lagi aku bisa sebahagia ini. Menikmati ini, bareng-bareng sama kamu. Melihat kamu sedekat ini, menatap kamu senyum kamu, mendengar celoteh kamu. Enth berapa lama lagi. Aku takut rel" "tenang aja aku tau apa yang kamu rasain. Aku juga ngerasain apa yang aku rasain. Udah dong jangan sedih lagi. Kalau kita memang jodoh,kita pasti ketemu lagi suati saat nanti. Yakin. Aamiin." "Aamiin rel, aamiin. Aku bahagia bareng kamu. Dan aku cuma pengen kamu bahagja. Walau itu gak bareng aku. Kalau kamu menemukan yang lebih bik dari aku, silahkan. Aku tak melarangnya,silahkan pergi. Jikalu dia sudah tak mampu bahagiaknmu. Kembalilh ada aku untukmu. Tai jikalai aku sudab mendapatkan juga kebahagiaan yang lain, jangan latang aku. Kita masih muda, masih mencari jati diri. Temukan kesuksesanmu,dan akan ku temukan juga kesuksesanki. Kau takkan pernh terhnti. Walau nanti aku mendapati sosok penggantimu. Terimakasih telah menjdi bagian dalam cerita hidupku. Ini keputusan dan komitmen sudah diaepakati bersama. Aku ikhlas asalkan kau bahagia, meski bukan denganku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar