Namaku Nanda Riani Octafiany. Aku biasa dipanggil Riani oleh teman-temanku di sekolah. Tetapi tidak oleh keluarga besarku termasuk teman sepermainanku di rumah. Mereka memanggilku dengan sebutan "dede".mamaku sengaja memanggilku dede, karena aku memiliki seorang kakak Perempuan tadinya hanya untuk membiasakan. Aku lahir di Bogor, 1september 1995 tepatnya hari Jum'at. Aku lahir dengan berat 3kg saat itu,dan tidak menangis sama sekali ketika aku dilahirkan ke dunia ini. Mama dan Ayahku pun mulai merasa cemas, takut aku kenapa-kenapa. Dan ketika dinyatakan bahwa bayi yang lahir itu berjenis kelamin perempuan, nampaknya mereka agak sedikit kecewa. Karena mereka sangat menginginkan anak laki-laki. Itusih yang aku tangkap dari ceritaannya mama. Apakah aku ini tidak diinginkan? Tentu saja tidak! Mereka tetap menerimaku dikehidupan mereka. Namanya juga anak kandung yang udah lahir kan ya?hehe. Tapi mama begitu senang juga ketika aku mulai bertumbuh besar, aku yang memiliki tahi lalat dibawah hidung sebelah kiri, dan rambutku yang ikal berwarna pirang merupakan do'a mama ketika mengandungku. Alhamdulillah terkabulkan.
Ayahku adalah seorang guru Biologi, padahal di kuliahannya beliau mengambil jurusan PAI. Entah mengapa, tapi aku tahu beliau memang memiliki otak yang sangat cerdas. Dia mengajar di SMA, SMK, SMP yang berada di wilayah Bogor Barat. Dia dinas nya di salah satu SMA. Beliau juga menjadi ketua RT dan guru ngaji di daerah tempat tinggalku. Dia yang slalu menjadi Imam saat Shalat wajib maupun shalat Tarawih. Ibuku seorang guru SD, tapi beliau berhenti mengajar sejak aku lahir. Walaupun begitu, mama masih tetap mengajar ngaji juga. Rumahku mulai ramai jika sudah menunjukkan jam 5sore, dengan kedatangan anak-anak yang mau mengaji dirumahku. Kita shaat berjamaah, talaran, shalawatan, beres shalat isya baru mereka pada kembali kerumahnya masing-masing.
Pertama kali aku sekolah di TK Sannur Bogor, aku gak pernah mau masuk kelas pada saat itu jikalau mama tidak ikut masuk ke kelas. Apalagii kalau udah libur semester, aku gak mau yang namanya sekolah. Karena liburnya kelamaan. Dan akhirnyapun aku bisa dibujuk oleh mama. Itu keas 0 kecil. Menginjak 0 besar, aku mulai mandiri. Mama sudah tak mengantar dan menungguiku lagi di sekolah. Aku memakai mobil jemputan. Iya,bersama teman2 yang lainnya juga. Ketika aku TK, aku ikut nari-nari gitu, study tour, manasik haji di Cibinong, lomba Sempoa di Bogor, dan sempat mendapat piala juara 1 lomba mewarnai. Hhh... kejadian yang takkan pernah terlupa sih, temanku iqbal yang hitam banget kulitnya, dia dengan berani datang kerumah mencariku sambil membawa bunga sepatu yang ada disekitaran perumahannya. Disekolah, dia menitipkan bunga kepada mamaku diemani Dirga. OMG.. tau reaksiku ketika iqbal&dirga datang kerumah? Aku sembunyi ketakutan,dan setelah dia pergi. Aku menangis. Sekali lagi aku tegaskan, aku ketakutan!
Hoaaa SD vroh! Iya SD, ditempat ini aku bisa nemuin sosok sahabat. Kemana-mana pasti bertiga. Sampai-sampai kita disebut tigadara atau tigaserangkai ya.. lupa. Jajanan favorit kita waktu itu baslok, warung bu mancung, warung teh otih, pop ice. Aku paling seneng kalau pelajaran olahraga tuh ke gunung atau senam di lapang hihi. Tiap perpisahan pasti kita tuh nari. Pasti. Kalau jajan harus sama. Dan kemarin 30maret2014 kita reuni di rumahnya Desna. Awalnya gak niat reuni. Aku iseng main ke rumah Desna, di kontekin anak-anaknya disuruh kerumah Desna,dan pada bersedia datang. Duh betapa terharunya akuuu... mereka nyempetin datang gitu kan. Antusiasnya ituloh! Kita dari sore kumpul samapai hampir menginjak jam 1an kurang lebih. Tapi puput&bibah tak hadir sahabatku. Puput yang aku tak punya nomernya, bibah di malang. Tapi kebetulan banget Ari lagi di Bogor. Dia juga sekarang tinggal di Bandung. Ada erwan,ari,desna,dhea,alwan,rival,alwan,ratih,singgih,reza,akbar,rizky, dll. Dan lupa lagi hhe. Sumpah panglibg lah ketemu mereka secara udah hampir 9tahun kan gak ketemu. He
Rabu, 23maret2005 terjadi suatu peristiwa yang sebetulnya tak pernah kuduga dan tak pernah kuharapkan sama sekali. Penyakit jantung yang merenggutnya ketika rehat pulang mengajar. Aku seakan disamber gledeg tak percaya. Haruskah aku kehilangannya? Sosok yang terbilang sangat dekat denganku, dengan warganya juga. Sosok yang takkan pernah trrganti oleh siapapun? Yang mengharuskan ku sekarang berada di Cianjur hingga sampai detik ini. Yang membuatku lebih tegar menjalani kehidupan, lebih sabar, lebih mandiri. Kalau boleh jujur,aku sangat merindukan sosok dan kasih sayang, dimanjain oleh seseorang sepertimu.Kau akan tetap hidup dan ada dihatiku, jangan khawatir. Takkan pernah ada yang bisa menggantikan posisimu, idolaku... Ayah. I love you. Walaupun sempat aku dekat dengan papi nya mantanku, yang memang kurasakan seperti aku mendapatkan kasih sayang yang tulus dari yang namanya seorang ayah, kau takkan terganti ayahku. Aku akan mnjaga dan membahagiakan mama untukmu. Baik-baik disurga sana ya, dari putri kecilmu yang selalu merindukanmu. Kali ini puasa dan lebaran tahun ke sepuluh tanpamu lagi :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar